Jakarta, Pasundan Raya – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) sebagai salah satu garda terdepan pertahanan udara nasional, membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi di bidang keamanan siber. Hal itu dipastikan untuk mendukung setiap operasi militer yang dilakukan oleh TNI AU.
Maka itu TNI AU menjalin kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengembangan SDM Keamanan Siber.
Penandatanganan dilakukan pada Selasa (12/3/2025), di Markas Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan AU, Halim Perdana Kusuma.
Penandatanganan dilaksanakan Direktur Pendidikan Kodiklat AU Marsma TNI Ferdinand Roring dan Kepala Pusat Pengembangan SDM BSSN, Brigjen TNI Rory Ojak H. Sitorus. Bertindak sebagai saksi adalah Wakil Komandan Kodiklat AU, Marsda TNI Dr. Budi Achmadi, dan Sekretaris Utama BSSN, Y.B. Susilo Wibowo.
Wadan Kodiklat AU, Marsda TNI Budi Achmadi dalam sambutannya menyatakan kerja sama dengan BSSN merupakan langkah yang tepat dan strategis.
“Pengembangan sumber daya manusia keamanan siber merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting,” kata Marsda Budi dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu (12/3/2025).
“Kami tidak hanya membutuhkan personel yang memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi tentang pentingnya keamanan siber. BSSN memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas dalam menghadapi berbagai ancaman siber.”
“Melalui kerja sama ini TNI AU dapat memanfaatkan sumber daya dan keahlian BSSN untuk meningkatkan kemampuan SDM TNI AU. Terutama dalam menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks,” ujarnya.
Sementara Sestama BSSN, YB Susilo, mengamini adanya dukungan yang ada dan TNI AU dikatakan akan semakin siap dalam menghadapi berbagai ancaman siber yang berpotensi mengganggu pertahanan negara. “Melalui perjanjian ini, kedua institusi akan berkolaborasi dalam pendidikan, pelatihan, serta sertifikasi keamanan siber,” ujarnya.
“Diharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan kapabilitas personel dalam menghadapi ancaman di dunia siber yang semakin canggih. Saya yakin bahwa kerja sama ini akan membawa manfaat besar bagi kedua institusi dan bangsa Indonesia,” imbuh Susilo. (Cok/*)