Jakarta, Pasundan Raya – Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara (Kodiklatau) Marsekal Madya (Marsdya) TNI Arif Mustofa menegaskan, bahwa pendidikan Sekolah Penerbang Sekolah Penerbang Prajurit Sukarela Dinas Pendek (Sekbang PSDP) TNI diadakan khusus untuk membentuk prajurit siswa penjadi perwira penerbang TNI yang professional dan berkemampuan tinggi.
Hal tersebut disampaikan Komandan Kodiklatau Marsdya Arif dalam amanat khususnya saat secara resmi membuka pendidikan Sekbang Angkatan ke-107/PSDP A-35 dengan upacara militer yang digelar di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Senin (24/3/2025).
“Para siswa harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, Sapta Marga, dan Sumpah Prajurit, serta memiliki kemampuan dan keterampilan di bidang penerbangan militer untuk mendukung tugas pokok TNI Angkatan Udara (TNI AU),” kata Dankodiklatau.
Melansir keterangan Dinas Penerangan TNI AU (Dispenau) dalam laman resmi tni-au.mil.id, dijelaskan bahwa pendidikan Sekbang Angkatan ke-107/PSDP A-35 diikuti oleh sebanyak 30 prajurit siswa yang berhasil melalui prosedur dan seleksi yang sangat ketat.
“Puluhan siswa tersebut lolos dan terpilih dengan memenuhi berbagai kriteria, seperti potensi akademis atau intelegensia yang tinggi, kesempataan jasmani yang prima, kesehatan yang baik, serta memiliki kondisi psikologi yang sesuai standar,” jelas Dispenau.
Puluhan prajurit siswa akan menjalani pendidikan Sekbang selama 96 minggu atau 24 bulan yang terbagi ke dalam sejumlah tahap, yaitu tahap bina kelas murni, bina kelas pararel, dan bina terbang selama 12 bulan. Kemudian, mereka akan menjalani tahapan bina terbang selama satu tahun atau 12 bulan.
“Pendidikan ini merupakan bagian dari upaya TNI AU dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul di bidang kedirgantaraan. Dengan pembinaan yang berkesinambungan, diharapkan para siswa Sekbang mampu menjadi perwira penerbang yang berdedikasi tinggi dan siap menjalankan tugas demi menjaga kedaulatan udara Republik Indonesia,” pungkas Dispenau.
Sementara di lokasi terpisah, Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Udara (Puspomau) menggelar Latihan Tactical Riding Training dan Latihan Satuan Wira Sakti yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme personel POM AU.
Dalam keterangan resminya yang dikutip Senin (24/3), Dispenau menjelaskan para personel POM AU diskenariokan melakukan simulasi perkara tindak pidana dan pelanggaran dalam latihan tersebut. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan pemahaman serta kemampuan personel dalam menjalankan fungsi penegakan hukum dan penyidikan.
Melalui Tactical Riding Training, Komandan Puspomau Marsma TNI Pipik Krispiarto juga berharap para personelnya dapat memahami tugas pengawalan protokoler, menguasai teknik berkendara roda dua dengan baik, memiliki respons cepat terhadap ancaman, serta mampu bekerja sama secara optimal dalam situasi penuh tekanan.
“Fungsi protokoler kenegaraan merupakan tugas penting yang menuntut keterampilan tinggi. Pengawalan protokoler kenegaraan membutuhkan personel yang mumpuni dan profesional agar dapat menjamin keamanan serta keselamatan pejabat maupun tamu negara,” ungkap Komandan Puspomau.
Dalam pelaksanaannya, latihan juga berfokus pada peningkatan keterampilan dalam mengawal pejabat negara, termasuk teknik berkendara, antisipasi ancaman, serta koordinasi tim dalam kondisi darurat. (Cok/*)