Cibinong, Pasundan Raya – Sebagai langkah khusus untuk mempercepat koordinasi antar lembaga serta antipasti awal dalam penanganan bencana alam yang selama sepekan terakhir mengguncang bumi tegar beriman, Bupati Bogor Rudy Susmanto menginstruksikan pembentukan posko penanganan bencana di empat wilayah strategis.
Adapun Posko utama dipusatkan di Kantor BPBD Kabupaten Bogor, Jalan Raya Pemda Tegar Beriman – Cibinong, serta posko lapangan di wilayah Kecamatan Gunung Putri (khusus wilayah Timur), Leuwiliang (wilayah Barat), dan Cisarua yang meliputi wilayah Selatan Kabupaten Bogor.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Perhitungan Kebutuhan Penanganan Bencana Alam yang diadakan di Ruang Rapat Bupati Bogor, Selasa (4/3/2025). Rudy menjelaskan, posko penanganan bencana ini bertujuan untuk mempercepat koordinasi dalam penanganan bencana, baik dari sisi data, informasi, kesehatan, hingga logistik.
“Posko utama akan berada di BPBD, sementara empat posko lapangan akan dibangun di wilayah selatan (Cisarua), timur (Gunung Putri), dan barat (Leuwiliang), dengan harapan dapat dioperasikan secepatnya,” kata Rudy dalam keterangannya dikutip pada Rabu (5/3/2025).
Posko tersebut, lanjut Bupati Rudy, tidak hanya akan melibatkan BPBD, tetapi juga seluruh perangkat daerah (dinas dan badan) terkait, termasuk Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) yang akan mendukung dalam pengumpulan dan penyebaran informasi.
“Keberadaan posko ini diharapkan bisa mendekatkan pusat komando dengan lokasi bencana, sekaligus mudah diakses oleh masyarakat yang membutuhkan pertolongan ketika terjadi bencana alam,” jelas Bupati Rudy yang bersama Wakil Bupati Ade Ruhandi kompak bahu-membahu memimpin aksi penanggulangan bencana selama beberapa hari terakhir.
Dalam rapat tersebut, juga dibahas mengenai cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga tanggal 6 Maret 2025, menurut informasi dari BNPB dan BMKG. Sebagai langkah preventif, Rudy juga menyarankan penggunaan teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan yang tinggi, terutama di area hulu Kabupaten Bogor.
Rudy menekankan pentingnya koordinasi antara berbagai pihak untuk mempercepat penanganan bencana. Bahwa setiap kecamatan akan menjadi prioritas, dan koordinasi dengan TNI-Polri juga sangat diperlukan untuk menangani situasi darurat di lapangan.
Rudy juga menambahkan, posko harus segera beroperasi, diikuti dengan pemetaan kekuatan personel yang ada, baik dari BPBD, Satpol PP, Dinas Perhubungan, hingga tenaga medis. “Logistik juga menjadi perhatian utama, terutama menjelang bulan Ramadan. Kami akan memastikan logistik untuk kebutuhan masyarakat, termasuk untuk buka puasa dan sahur tersedia di posko,” ucapnya.
Rudy menyampaikan, agar semua pihak segera bergerak cepat untuk memastikan posko dan dukungan lainnya siap, guna menanggulangi dampak bencana dengan sebaik-baiknya. Kolaborasi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat sangat diharapkan untuk mengoptimalkan penanganan bencana di Kabupaten Bogor. (Hilm)