Home / Nusantara

Kamis, 20 Maret 2025 - 11:02 WIB

Kementerian Kehutanan Tambang Ilegal Kabupaten Bogor Segera Ditertibkan

Nanggung, Pasundan Raya – Direktorat Jenderal Penegakanukum pada Kementerian Kuhutanan (Ditgakkum Kemenhut) diam-diam terus mencermati sekaligus mendalami informasi keberadaan lokasi tambang ilegal di wilayah Kabupaten Bogor. Beberapa spot tambang ilegal yang tengah diinvestigasi ada di kawasan IUP PT Antam Pongkor dan wilayah Kecamatan Cigudeg.

Direktur Pencegahan Dan Penanganan Pengaduan Hutan Kemenhut, Yazid Nurhuda, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mendalami informasi soal maraknya penambangan illegal, khususnya tambang emas dan yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Bogor. Setelah investigasi, pihaknya akan melakukan penindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

‎”Ya, ini tentunya akan kami lakukan terus-menerus, kalau perintah dari Pak Dirjen Gakum sendiri, Pak Dwi Yanto, itu dilakukan dihampir semua DAS prioritas. Sehingga kita akan mengembalikan fungsi DAS itu, utamanya di kawasan hutan,” ungkap Yazid dalam keterangannya dikutip pada Rabu (19/3/2025).

Menurut Yazid, pihaknya akan mendalami beberapa lokasi yang terindikasi menjadi kawasan tambang emas ilgal, serta akan melakukan pengcekan menggunakan satelit. “Ya sementara kami masih mendalami beberapa spot kegiatan-kegiatan ilegal di dalam kawasan hutan dan tidak hanya tambang yang berada di daerah aliran sungai,” jelas dia.

Ia menuturkan, bahwa Kemenhut akan konsisten dalam mengawasi ekpolitasi alam, khususnya terhadap lokasi tambang ilegal. “Itu nanti akan kami tindak lanjuti dengan melakukan pemanggilan-pemanggilan ya, intinya bahwa Kemenhut tu berusaha untuk mengembalikan fungsi DAS, khususnya di kawasan hutan, di hulu-hulu Sungai, untuk dikembalikan seperti fungsi awal sebagai pengendali air,” paparnya.

Baca juga  Mediasi Kasus Dugaan Pelecehan Jurnalis Wanita di Desa Wargajaya Bogor Ricuh, Wartawan Dapat Intimidasi Massa

Lebih lanjut, ia menegaskan, bahwa tim Gakkum Kemenhut telah mengantongi beberapa lokasi yang terindikasi menjadi area tambang rakyat serta berada di kawasan hutan lindung. ‎”Tapi kita cek lagi ya, sementara ada beberapa spot yang diidentifikasi oleh tim intel kami. Kemudian itu akan kita dalami seperti ini dan kita cek di citra satelit juga data-data yang lain, memungkinkan nanti akan kita turun ke lapangan,” tuntasnya.

Sebelumnya diketahui, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jawa Barat turut menyoroti maraknya aktivitas penambangan emas ilegal di wilayah Kabupaten Bogor yang mengakibatkan kerusakan lingkungan, eksositem bahkan menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu WALHI Jawa Barat, meminta Pemerintah Kabupaten Bogor agar menindak tegas para pelaku Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI).

Secara khusus WALHI Jawa Barat juga menyoroti maraknya aktivitas PETI di wilayah Cigudeg yang mengakibatkan adanya korban jiwa tertimpa material batu di lubang tambang ilegal di lokasi Cihideung yang berada dalam area PT. BCMG. Lokasi tambang milik BCMG ini diketahui berada dalam Kawasan Perhutani di Desa Banyuwangi – Kecamatan Cigudeg.

Kendati demikian tidak hanya di wilayah Kecamatan Cigudeg, Walhi juga menyoroti adanya aktivitas PETI di Kecamatan Nanggung dengan banyaknya pengolahan emas ilegal yang menggunakan media Tong dengan bahan kimia B3 yang mengakibatkan Sungai Cikaniki terkontaminasi limbah sianida sehingga air sungai tidak bisa digunakan serta dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Provinsi Jawa Barat, Wahyudin Iwang menegaskan maraknya tambang emas ilegal mendorong pihaknya untuk melakukan penelusuran terkait dokumen perizinan apakah daerah tersebut (tambang ilegal – red) berada di kawasan pertambangan rakyat atau pihak perusahaan yang diberi konsesi oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.

Baca juga  Jenderal Maruli Tegaskan Tak Lagi Berpikir soal Dwi Fungsi TNI

Kalau kontek saya dalam maraknya tambang-tambang ilegal, tentu jelas itu akan merugikan banyak hal, salah satunya negara, karena dana pemulihan akan semakin tinggi dan tentunya kerugian negara akibat dari sumber alam yang terus dikeruk oleh para penambang yang tidak mentaati aturan pemerintah,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (22/1/2025) lalu.

Tidak hanya itu, WALHI Jabar mencatat, dalam kurang satu tahun terakhir di wilayah Kabupaten Bogor intensitas becana alam terus meningkat antara lain tanah longsor dan banjir bandang. “Catatan yang kami miliki terkait bencana alam di Kabupaten bogor dalam satu tahun meningkat baik tanah longsor dan banjir, maka dengan adanya aktivitas tambang akan memicu hal serupa,” ujarnya. (Yoga/*)

Share :

Baca Juga

Prabowo dan Erdogan Sepakat Perkuat Kerja Sama Ekonomi Indonesia–Turki

Nusantara

Prabowo dan Erdogan Sepakat Perkuat Kerja Sama Ekonomi Indonesia–Turki

Ekbis

Pemerintah Siapkan 1.000 Rumah Subsidi untuk Wartawan

Nusantara

Kapan Idul Fitri 2025? Perkiraan Tanggal Versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah

Nusantara

Mahasiswa Terus Demo Tolak UU TNI, DPR Sebut Ada Hambatan Komunikasi

Nusantara

Dewan Kritisi Permintaan Tambahan Penghasilan Pejabat RSUD Kota Bogor
Walhi di desa Iwul

Nusantara

Walhi Sebut Telaga Kahuripan Rampas Hak Warga Desa Iwul

Nusantara

Periksa Kelayakan Bus, Bupati Bogor Prioritaskan Keselamatan Pemudik

Nusantara

RUU TNI Disahkan DPR, Mahasiswa dan Aktivis Menolak