Cijeruk, Pasundan Raya – Demi melestarikan budaya Pencak Silat Indonesia serta momen memperingati HUT ke 65 yang jatuh pada tanggal 20 Februari, Perguruan Pencak Silat Keluarga Besar Padjajaran Cimande (KBPC) Bogor – Jawa Barat, menggelar Musyawarah Besar (MUbes) Ke VIII sekaligus Rapat Kerja (Raker) Tahun 2025.
Ketua Harian KBPC Rieke Iskandar yang akrab disapa Akew, mengungkapkan bahwa acara digelar selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 21 s/d 23 Februari 2025 berlangsung di Vila & Camp Patung Ikan, Jl. K. H. Halimi Wr. Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
“Musyawarah kali ini mengusung tema ‘Mempererat Persatuan dan Kesatuan, Disiplin, Tanggung Jawab dan Musyawarah’ dengan rangkaian kegiatan pada 21 Februari Musyawarah KBPC Ke VIII untuk membentuk Pengurus periode 2025-2030, 22 Februari Raker, dan 23 Februari penutupan dengan puncak HUT KBPC,” ujar Akew yang juga menjadi Ketua Panitia.
Menurut Akew, Perguruan Silat Pajajaran Cimande ini memiliki jurus-jurus yang mematikan, namun demikian tetap menjaga sportivitas, kesatuan dan persatuan serta persaudaraan dilandaskan pada Budaya, Etika, Iman dan Taqwa.
Terkait dengan eksistensi perguruan KBPC, Guru Besar TB. Ludi Haryadi Djamhari, S.Pd, kepada awak media menjelaskan, bahwa dirinya hanya meneruskan karena tidak dapat menggantikan sosok dari pendirinya yaitu Guru Besar (Almarhum) KH. Tb. Mochamad Djamhari yang merupakan orang tuanya.
Namun dia merasa bersyukur sebagai trah yang ke dua, karena sekarang sudah mencapai 68 Cabang dengan yang terbesar yaitu di Jawa Barat, Banten, DKI. Dan KBPC juga sudah tersebar di berbagai propinsi seperti di Jawa Timur dan propinsi lainya.
“Saya trah yang ke dua, kami hanya penerus, karena saya tidak dapat menggantikan sosok dari pendirinya yaitu Guru Besar (Almarhum) KH. Tb. Mochamad Djamhari yang merupakan orang tua saya, alhamdulillah sekarang sudah memiliki cabang sebanyak 68, terbesar di beberapa daerah yaitu di Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI,” tutur TB. Ludi Haryadi Djamhari.
TB. Ludi Haryadi Djamhari, berharap dengan adanya Mubes, Raker sekaligus Tasyukuran HUT yang ke 65 anak didiknya mampu ber-organisasi dan ada kepekaan sosial, tanggung jawab dan toleransi. “Intinya hari pertama sampai ke Tiga adalah silaturahmi. Harapan saya, anak didik saya mampu berorganisasi dan ada kepekaan sosial, tanggung jawab, toleransi dan musyawarah” pungkasnya.
Sejarah berdirinya Keluarga Besar Padjajaran Cimande (KBPC) di dirikan oleh Guru Besar (Almarhum) KH. Tb. Mochamad Djamhari pada Tanggal 20 Februari 1960 di Bogor. Keluarga Besar Padjajaran Cimande (KBPC) bertujuan untuk membina dan mengembangkan seni beladiri pencak silat, khususnya aliran pencak silat “Padjajaran Cimande”, umumnya kesenian Indonesia. (Cok/*)