Home / Hukum

Selasa, 18 Februari 2025 - 00:42 WIB

Jenderal Polri Bintang Tiga Tegaskan Masuk Polisi Gratis

Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo

Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo

Jakarta, PasundanRaya.id – Inspektur Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Dedi Prasetyo berulangkali menegaskan bahwa untuk menjadi anggota polisi itu gratis alias tanpa dipungut biaya apapun saat mendaftar. Dedi meminta tidak ada lagi masyarakat yang berpandangan kalau menjadi anggota Polri itu harus bayar supaya bisa lulus.

Karenanya dia berpesan kepada jajaran Divisi Sumber Daya Manusia Polri untuk mengawal proses rekrutmen anggota kepolisian itu supaya terhindar dari para calo yang merugikan masyarakat. Menurut dia setiap proses penerimaan calon anggota polisi sudah mengusung prinsip transparansi, jujur, akuntabel dan humanis.

“Tolong sampaikan kepada masyarakat, masuk polisi itu gratis. Kalau masih ada masyarakat yang dibujuk, dirayu masuk polisi bayar, tolong ingatkan kepada masyarakat untuk jangan percaya,” kata Jenderal Polisi bintang tiga itu dalam keterangannya, Senin (17/2/2025).

Baca juga  Mediasi Kasus Dugaan Pelecehan Jurnalis Wanita di Desa Wargajaya Bogor Ricuh, Wartawan Dapat Intimidasi Massa

Adapun satuan kerja yang mengawal proses rekrutmen anggota kepolisian itu adalah SSDM. Satuan ini bertugas merekrut anggota baru, mulai dari jalur tamtama bintara, perwira, hingga perwira sumber sarjana.

Dedi berharap satuan ini bisa bekerja dengan jujur dan tidak tinggal diam dengan anggapan jadi polisi itu harus membayar. “Jadi harus clear kepada masyarakat bahwa masuk polisi itu gratis. Kegiatan rekrutmen betul-betul bersih. Sampaikan berulang kali sama masyarakat agar masyarakat betul-betul paham,” ucapnya.

Mantan Kepala Divisi Humas dan juga Kepala Divisi SDM Polri ini menjelaskan terdapat pembaruan metode pada rekrutmen Polri di tahun ini. Menurut dia pembaruan itu salah satunya terletak pada pengembangan fitur UKJ digital, CAT, tes psikologi dengan metode SJT, dan pemeriksaan saraf.

Baca juga  Reposisi dan Reformasi Polri Kini Semakin Mendesak Dilakukan

Hal ini dianggap Dedi berbanding lurus untuk menciptakan anggota Polri yang berkualitas. Dia menyadari pula ada respons negatif dari masyarakat yang tidak lolos menjadi anggota Polri saat mendaftar.

Namun dia berharap seluruh staf SSDM Polri bisa memberikan kesan ramah terhadap seluruh keluhan yang datang dari para pendaftar ini. Sebab respons positif itu diklaim memberikan citra yang baik terhadap proses rekrutmen Polri.

“Pertimbangan utama penerimaan calon anggota Polri adalah kualitas. Ruang komunikasi publik dibuka seluas-luasnya, hotline dan whistle blower system untuk mengakomodir dan merespons keluhan masyarakat demi peningkatan rekrutmen yang lebih baik,” kata Dedi. (Cky/*)

Share :

Baca Juga

Hukum

Dijerat Tuduhan Korupsi, Wali Kota Semarang Bersama Suami Ditahan KPK

Hukum

Terkait Dugaan Korupsi, KPK Belum ‘Mau’ Periksa Petinggi Kejaksaan Agung

Hukum

Mediasi Kasus Dugaan Pelecehan Jurnalis Wanita di Desa Wargajaya Bogor Ricuh, Wartawan Dapat Intimidasi Massa