Bogor, Pasundan Raya – Aksi demonstrasi menentang revisi Undang-Undang TNI berlangsung sengit di sejumlah titik di Kota Bogor pada sore hingga malam hari kemarin. Para pendemo yang sudah berkumpul sejak pukul 2 siang pada hari Jumat (29/03/2025), memulai aksi dengan melakukan kegiatan sosial dan menyampaikan orasi hingga sore hari. Beberapa peserta yang menjalankan ibadah puasa pun terpaksa membatalkan puasanya dengan seadanya di tengah hiruk-pikuk aksi.
Saat matahari mulai terbenam, para pendemo membentuk barisan pertahanan dengan saling mengaitkan tangan satu sama lain. Mereka kemudian bergerak dari Tugu Kujang, terus meneriakkan tuntutan mereka, “Tolak RUU TNI”. Aksi mereka semakin memanas ketika mereka melewati depan Mall Botani Square, di mana pihak kepolisian mulai mengerahkan kekuatan untuk menghalau massa.
Namun, meski mendapat tekanan dari aparat keamanan, para pendemo tidak gentar. Mereka terus bergerak menuju Jalan Pajajaran, meski dikejar dan didesak oleh aparat kepolisian. Tensi semakin tinggi ketika pecah ketegangan antara pendemo di sisi belakang dengan polisi yang berada di sisi depan, tepat di depan Jalan Bina Marga. Aksi saling dorong dan ketegangan antara kedua pihak semakin memanas, menyebabkan kericuhan yang melibatkan banyak pihak.
Para pendemo yang terpecah antara sisi Ruko Wingstop dan Terminal Baranangsiang terus berusaha bertahan dan melawan meski dikepung oleh polisi yang menggunakan water cannon dan gas air mata. Di sisi lain, pendemo yang berhasil melanjutkan aksi bergerak ke Jalan Bina Marga menuju Universitas Pakuan. Mereka akhirnya mengakhiri aksi sementara di lokasi tersebut, meski beberapa rekan mereka masih tertahan di titik-titik lain.
Sementara itu, di malam hari, aksi kembali berlanjut. Namun, kabar baik datang pada pagi hari setelah aksi semalam, yakni bahwa semua pendemo yang sebelumnya ditahan oleh pihak kepolisian telah dibebaskan. Aksi ini kembali menegaskan penolakan terhadap revisi UU TNI, yang sampai saat ini terus menjadi sorotan publik. (Ridwan)
