Cibinong, Pasundan Raya – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, akhirnya menetapkan status tanggap darurat bencana dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto di Cibinong, Senin 3 Maret 2025.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Bupati Bogor, yang didampingi Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi menyebutkan, status tanggap darurat itu berlaku hingga 17 Maret 2025. “Insya Allah sampai 14 hari ke depan, keputusan ini diambil untuk penanganan bencana dan pasca bencana lebih cepat dan leluasa,” ujar Bupati Rudy.
Alasannya diputuskan status darurat bencana itu, tambah Rudy, salah satu pointnya adalah banyak kegiatan program penanganan bencana, yang tidak ada dalam postur APBD. Karena itu, sangat diperlukan upaya untuk percepatan penanganan bencana dengan mekanisme yang lebih mudah.
Menyikapi ketetapan status tanggap darurat bencana tersebut, Kepala BNPB, Letjen TNI, Suharyanto menegaskan, Pemerintah Pusat akan bekerja sama dengan Pemkab Bogor untuk penanganan bencana tersebut. “Kami akan segera terjun langsung menangani bencana. kita akan memberi perhatian lebih pada wilayah yang terdampak bencana,” tegas Kepala BNPB.
Menurutnya, dalam rapat tersebut juga dibahas dampak terbesar yang menimbulkan kerusakan infrastruktur, seperti jembatan penghubung desa dan rumah warga yang terbawa banjir bandang serta korban jiwa. “BNPB siap membantu pembangunan jembatan yang rusak sesegera mungkin, agar akses jalan bisa digunakan kembali,” ujarnya.
Lebih lanjut, Suharyanto menyebutkan, Bupati dan Wakil Bupati Bogor juga memberi arahan agar hak-hak warga terdampak segera diberikan, sehingga warga tidak perlu menunggu. “Apa pun yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana betul-betul kita usahakan semaksimal mungkin dipenuhi,” jelas Kepala BNPB Letjen Suharyanto.
Lebih lanjut, Suharyanto mengungkapkan bahwa jika prediksi cuaca semakin buruk, BNPB akan ada rencana melakukan upaya memodifikasi cuaca, sehingga dampak cuaca ekstrem bisa dikurangi dan tidak menjadi bencana yang meluas.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, tercatat terjadi berbagai bencana pada Minggu, 2 Maret 2025, yang berdampak di 28 desa di 16 wilayah Kecamatan se-Kabupaten Bogor.
Berbagai bencana tersebut antara lain, banjir, tanah longsor, angin kencang, dan orang hanyut. Bencana banjir terjadi antara lain di wilayah Kecamatan Cisarua, Parungpanjang, Bojonggede, Cigudeg, Babakan Madang, Tenjo, Rumpin, dan Dramaga.
Tanah longsor terjadi di wilayah Kecamatan Megamendung, Sukamakmur, Ciawi, Sukajaya, Cijeruk, Sukaraja, Leuwisadeng, dan Babakan Madang. Sedangkan orang hanyut terjadi di Kecamatan Cisarua, dan kini mayatnya telah ditemukan di Bendungan Ciawi pada Senin, 3 Maret 2025. (Cok)