Jakarta, Pasundan Raya – Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI Angkatan Laut, Laksamana Madya Denih Hendrata memimpin upacara pergantian sekaligus serah terima jabatan Pangkoarmada I dan II yang dilangsungkan di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Senin (17/3).
Jabatan Pangkoarmada I diserahkan oleh Laksamana Muda Yoos Suryono Hadi kepada Laksamana Fauzi yang sebelumnya menjabat Wakil Komandan Kodiklatal. Sementara Yoos bakal melanjutkan kariernya sebagai perwira tinggi Markas Besar TNI AL (Mabesal) dalam rangka masa pensiun.
Pada kesempatan yang sama, jabatan Pangkoarmada II diserahkan oleh Laksamana Muda Ariantyo Condrowibowo kepada Laksamana Muda I Gung Putu Alit Jaya. Adapun Ariantyo saat ini dirotasi sebagai Komanda Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Danseskoal) yang bermarkas di Jakarta.
“Rotasi jabatan ini bertujuan meningkatkan kinerja organisasi, menjaga eksistensi serta memberikan peluang bagi perwira untuk mengembangkan kepemimpinan dan kemampuan manajerial,” kata Denih dalam sambutannya, dikutip dari keterangan Dinas Penerangan Koarmada I, Rabu (19/3/2025).
“Dalam lingkungan TNI dan TNI AL, jabatan Panglima Koarmada punya nilai sangat strategis karena memiliki tanggung jawab menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah perairan NKRI yang sangat luas,” lanjut Denih yang berpangkat bintang tiga ini.
Selain serah terima jabatan Pangkoarmada I dan II, Denih turut memberikan penghargaan kepada Komandan Satuan Kopaska (Dansatkopaska) Koarmada I Kolonel Laut (T) Evi Bayu Priatno atas kontribusi dalam membina serta meningkatkan kemampuan prajurit dalam penugasan di Papua.
Terpisah, sebanyak 317 siswa Marinir dilaporkan berhasil menyelesaikan pendidikan komando sebagai tahap akhir menjelang pembaretan resmi menjadi prajurit “hantu laut” di Pantai Baruna, Malang, Jawa Timur, Senin (17/3).
Adapun ratusan siswa Marinir yang menuntaskan pendidikan komando, terdiri dari 44 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-72, 88 prajurit pendidikan pertama bintara, dan 185 prajurit pendidikan pertama tamtama angkatan ke-44.
“Selama 68 hari mereka digembleng melewati kerasnya didikan komando Marinir dengan rangkaian kegiatan pelatihan praktik pendidikan kolando, meliputi, tahap dasar komando, kelautan, hutan dan gunung, operasi khusus gerilya lawan gerilya serta lintas medan,” ujar Komandan Kodikmar Brigjen (Mar) Ahmad Fajar, dikutip dari keterangan Dispen Kodiklatal, Selasa (18/3).
Fajar menekankan kepada ratusan siswa Marinir agar dapat bertanggung jawab terhadap seluruh kemampuan bertempur yang didapat selama mengikuti latihan praktik pendidikan komando. “Jangan terlalu cepat puas dengan apa yang diraih karena masih banyak ilmu-ilmu pengembangan di satuan nantinya, untuk menambah kemampuan sebagai prajurit Korps Marinir,” tegas Fajar.
Menurutnya, usai menyelesaikan rangkaian latihan praktik pendidikan komando, para siswa Marinir berhak memakai Brevet Kohut. Namun, Fajar mengingatkan mereka harus mampu menanggung konsekuensi untuk menjunjung tinggi nilai-nilai prajurit dan setia untuk mengabdikan diri kepada Korps Marinir. (Cok/*)