Balai Kota, Pasundan Raya – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar Konsultasi Publik di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor pada Senin (10/3/2025). Kegiatan konsultasi publik ini diselenggarakan untuk menjaring masukan dari masyarakat terkait pembangunan di Kota Bogor.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bogor, Rudy Mashudi berharap konsultasi publik ini dapat mengonfirmasi hal-hal yang perlu disempurnakan dalam dokumen perencanaan tersebut. Terutama yang akan masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
“Kami sebelumnya sudah melaksanakan 13 konsultasi publik lain sejak bulan Januari lalu secara tematik. Kami mendengar langsung aspirasi dari anak, perempuan, lansia, disabilitas, dan pelaku ekonomi, lingkungan hidup, dan transportasi yang luput dari kaca mata pemerintah,” beber Rudy.
Dalam kegiatan ini mereka juga mensosialisasikan Visi Misi Wali Kota Bogor Tahun 2025-2030, menyampaikan Rancangan Awal RPJMD Tahun 2025-2029 dan RKPD 2026, serta memaparkan hasil Konsultasi Publik Tematik.
Setelah konsultasi publik, rancangan cwal RPJMD akan disampaikan ke DPRD pada 20 Maret 2025. Dan dibawa untuk dikonsultasikan ke Gubernur Jawa Barat pada 25 Maret 2025. “Kami akan menggelar Musrenbang Tingkat Kota pada6 April 2025 dilanjutkan dengan review Inspektorat di tanggal 28 April 2025,” ucap rudy.
Penyampaian Rancangan akhir ke Pansus DPRD, tambah Rudy, akan dilakukan pada 9 Mei 2025. Selanjutnya yakni Evaluasi Gubernur pada 7 Juli 2025. Dan terakhir, penetapan Perda RPJMD di 20 Agustus 2025.
Sementara Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, berharap ke depan penggunaan anggaran di Kota Bogor bisa dilakukan secara efisien dan tepat sasaran. Hal ini penting agar anggaran yang dimiliki bisa digunakan dengan maksimal dan dirasakan manfaatnya lebih besar.
Saya juga ingin pembangunan bukan hanya infrastruktur tapi juga pembangunan manusia. Dan itu harus terpadu satu sama lain. Perlu komitmen agar kedua pembangunan ini merupakan satu kesatuan untuk dilaksanakan,” ujar Wali Kota Dedie.
Sebelumnya diberitakan, bahwa Pemkot Bogor akan membuat Commad Center sebagai alat pengelolaan kebijakan berbasis data. Inovasi Pemkot Bogor ini merupakan upaya mewujudkan Kota Bogor sebagai Kota Pintar atau Smart City berbasis teknologi.
Pembahasan mengenai hal ini dibahas dalam penjajakan kerja sama antara Pemkot Bogor dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA) beberapa waktu lalu. Dedie Rachim mengatakan, Command Center ini nantinya akan memiliki berbagai fungsi strategis, termasuk dalam pengelolaan lalu lintas, kesehatan, perpajakan, keuangan, hingga infrastruktur.
“Command Center ini memungkinkan kepala daerah mengambil keputusan berdasarkan data atau big data yang tersedia di Command Center,” ujar Dedie seraya menyebut kehadiran Command Center juga dinilainya dapat meningkatkan efisiensi anggaran, terutama dalam memantau Penerangan Jalan Umum (PJU) yang masih menyala di luar jam operasional.
Selain itu, sistem ini juga dapat membantu optimalisasi potensi pajak yang selama ini belum tergali. Hal ini bisa dijalankan dengan berbagai teknologi termutakhir seperti digitalisasi, Internet of Things (IoT), dan data center yang bisa mengelola sumber daya dengan lebih efektif. (Yoga/Hilm)
