Citeureup, Pasundan Raya – Sepulang dari kegiatan retreat Kepala Daerah di Akademi Militer Magelang-Jawa Tengah pada Jumat (28/2/2025), Bupati Bogor Rudy Susmanto langsung menghadapi peristiwa bencana alam seperti banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Bogor akibat intesitas hujan deras yang mengguyur selama berjam-jam.
Setelah meninjau lokasi banjir di Desa Cijayanti – Babakan Madang sekaligus melakukan penanganan khusus, Bupati Rudy dihadapkan pada masalah akses terputus di Desa Tajur, Citeureup. Di lokasi ini, Rudy bahkan sampai harus merogoh kocek pribadinya guna memaksimalkan penanganan kerusakan di jalur vital tersebut.
Saat Rudy meninjau pekerjaan pembangunan jembatan bailey atau jembatan darurat di lokasi akses terputus, Jalan Citeureup-Sukamakmur, Minggu (2/3/2025), tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bogor sedang mendirikan satu lajur jembatan bailey tepat di atas jembatan yang amblas lantaran terbawa arus sungai.
Namun Rudy memang biasa kerja cepat, lantas dia menilai satu lajur jembatan bailey tidak cukup, karena lalu lintas di jalan tersebut cukup sibuk. Terlebih jalur ini merupakan jalan utama penghubung antara Kecamatan Citeureup dan Kecamatan Sukamakmur.
Sehingga ia meminta kepada jajaran Dinas PUPR Kabupaten Bogor untuk menambah satu lajur jembatan bailey tanpa memusingkan ketersediaan anggaran dari APBD Kabupaten Bogor. “Boleh jujur ya, ‘saya kasih duit hari ini, beresin’,” kata Rudy usai meninjau pembangunan jembatan bailey.
Rudy memastikan satu lajur jembatan bailey yang sedang dalam proses pemasangan tahap akhir mulai dapat dilintasi kendaraan roda empat pada hari ini. Sedangkan satu lajur lagi diharapkan dapat selesai kurang dari satu pekan.
“Untuk satu lajur sebenarnya hari ini selesai. Tapi kita mengharapkan dua lajur, karena lalu lintasnya cukup padat, tadi truk juga lewat sini, mobil juga lewat sini,” ujarnya seraya menargetkan dua lajur jembatan bailey ini segera rampung. Agar tidak terjadi antrean kendaraan saat masyarakat hendak bersilaturahmi pada momentum Idul Fitri 1446 Hijriah.
Untuk penanganan jangka panjang, Rudy memastikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menganggarkan pembangunan jembatan permanen pada APBD Perubahan 2025 atau APBD 2026.
“Bukan hanya jembatan ini, tadi kita sebelum menuju ke arah sini ada jembatan putus namanya jembatan Tajur, itu putusnya di tahun 2024 seharusnya sudah ditangani di 2025. Tapi saya menanyakan dari postur APBD 2025 belum ada. Kita upayakan semua tuntas,” ucap Rudy.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) M Adam Hamdani menjelaskan jembatan di Desa Tajur ini terbawa arus sungai saat aliran meluap. “Dikarenakan hujan deras dengan intensitas yang lama pada hari Kamis (27/2/2025) lalu, sehingga air Sungai Cipicung naik dan membuat jembatan ambruk terbawa arus air sungai,” katanya. (Cok)