Home / Polhankam

Senin, 3 Maret 2025 - 09:42 WIB

Transparan, Proses Seleksi Taruna Akpol Dikawal Jenderal Bintang Tiga

Jakarta, Pasundan Raya – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memastikan proses seleksi Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) dilakukan secara transparan. Adapun jumlah pendaftar rekrutmen Akpol saat ini tembus mencapai 8.000 orang. Polri mengatakan, tingginya animo masyarakat rawan dimanfaatkan calo atau pihak tak bertanggung jawab.

Tentunya iming-iming itu bagian dari upaya melancarkan penipuan dengan iming-iming bisa membantu pendaftar lolos rekrutmen. “Kalau secara keseluruhan, pendaftar pada rekrutmen anggota Polri, baik itu Tamtama, Bintara, Akpol, mencapai 116.732 orang, dan paling banyak Bintara,” kata Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Minggu (2/3/2025).

Dedi mengatakan, sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, bahwasanya jalur untuk masuk Akpol hanya ada satu, yakni jalur reguler. Dengan begitu, diharapkan proses rekrutmen melahirkan taruna-taruna Akpol yang benar-benar mampu menjalani proses pendidikan dan pelatihan selama di Akpol.

Baca juga  Belasan Organisasi Masyarakat Sipil Menolak Revisi UU TNI

“Sesuai arahan pimpinan, tahun ini sama seperti tahun lalu, tidak dilakukan dikotomi lagi, atau friksi-friksi jalur rekpro, jalur reguler, jalur kuota khusus,” ujar dia seraya menyebutkan tahapan rekrutmen anggota Polri transparan karena para calon taruna dapat melihat langsung capaian nilai tes, baik dirinya maupun calon taruna lainnya.

Sebab, panitia akan menayangkan nilai-nilai tes secara real time di layar. “Selesai tes renang, catar (calon taruna) bisa langsung lihat dia berapa detik, nilainya berapa. (Tes) lari juga demikian, dapat berapa putaran, waktunya berapa lama. Tes-tes lainnya pun sama, selesai (tes), nilai langsung keluar. Nilai terpampang di layar, semua bisa melihat,” tutur Dedi.

Mantan Kadiv Humas Polri yang kini berpangkat Jenderal bintang tiga ini mengatakan, rekrutmen dengan mengedepankan prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis (Betah) telah dilakukan sejak bertahun-tahun lalu. Dan panitia sengaja menayangkan nilai atau skor agar calon taruna sama-sama bisa saling mengoreksi diri.

Baca juga  Kapolri Mutasi Ribuan Perwira, Termasuk 10 Kapolda

“Calon taruna ketika dia merasa nilai tidak sesuai, diberikan kesempatan untuk mengoreksi ke panitia. Mereka juga sudah tahu bobot nilai akademis berapa, psikologi berapa, jasmani berapa. Calon taruna itu bisa menghitung sendiri dengan sistem yang terbuka ini,” kata dia.

Dedi mengatakan, gambaran proses dan metode seleksi perlu diketahui masyarakat. Tujuannya, agar masyarakat sadar bahwa seleksi anggota Polri hanya bertumpu pada kemampuan diri sendiri selama mengikuti tahapan seleksi.

“Kepada seluruh jajaran kami minta terus mengedukasi masyarakat bahwa seleksi anggota Polri itu kuncinya kemampuan diri sendiri. Persiapan yang matang, latihan serius, itu kuncinya,” ujarnya seraya berharap masyarakat tak percaya calo atau siapapun yang menjanjikan masuk Polri dengan imbalan uang. (Cok/*)

Share :

Baca Juga

Polhankam

Tatap Masa Depan, PPP Kabupaten Bogor Luncurkan Madrasah Politik

Polhankam

Revisi UU Polri Bisa Menuai Aksi Massa yang Lebih Besar

Polhankam

Sekbang PSDP TNI AU Cetak Penerbang yang Profesional

Polhankam

41 Perwira Tinggi Tiga Matra TNI Naik Pangkat Setingkat

Polhankam

Komando Armada I dan II Angkatan Laut Berganti Panglima

Polhankam

Penerbang Senior Angkatan Laut Jabat Wakil Gubernur Lemhanas

Polhankam

Panglima TNI Rombak Lagi Posisi Perwira Tinggi Tiga Matra
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mutase

Polhankam

Kapolri Mutasi Ribuan Perwira, Termasuk 10 Kapolda