Cibinong, Pasundan Raya – Bupati Bogor Rudy Susmanto mengungkapkan bahwa dirinya sangat menginginkan harga bahan pangan di pasar tetap stabil dan terus terjaga dari kenaikan. Itu karena dia tak menginginkan warga Kabupaten Bogor yang hendak menyambut Hari Raya Idul Fitri dan sesudahnya tidak terbebani atau mengalami kesusahan akibat kenaikan harga bahan pangan.
Sejumlah langkah ‘khusus’ pun sudah disiapkan dan akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, yaitu melakukan intervensi pasar dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) atau menjual sembako murah sebagai upaya menjaga harga bahan pangan di pasaran agar tetap stabil.
“Langkah ini bertujuan agar masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau,” tutur Bupati Rudy Susmanto saat menghadiri sekaligus membuka kegiatan ‘Ngariung Ramadhan’ yang berlangsung secara serentak di 40 kecamatan, dipusatkan di Alun-alun Kecamatan Leuwiliang, Selasa 25 Maret 2025.
“Ketika ada kenaikan harga beras, meskipun tidak signifikan, kita tetap melakukan intervensi. Kita ingin memastikan stabilitas harga bahan pangan tetap terjaga. Oleh karena itu, setiap bulan pemerintah akan mengintervensi dan memberikan subsidi harga, meskipun pembeliannya nanti tetap dibatasi,” ujar Bupati Rudy.
Lebih lanjut Rudy menjelaskan, bahwa tujuan utama diadakannya GPM oleh Pemkab Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin), adalah untuk menekan lonjakan harga serta memastikan masyarakat, terutama kelompok menengah ke bawah, dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.
Dan khusus menghadapi Idul Fitri, lanjut mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor periode 2019-2024 ini, Pemkab Bogor melalui dinas terkait, termasuk Perumda Pasar Tohaga, juga telah melakukan inventarisasi guna mengantisipasi kenaikan harga daging dan kebutuhan pokok lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rudy Susmanto menegaskan bahwa nantinya kegiatan ‘Ngariung Ramadhan’ yang difokuskan pada GPM berupa bazar sembako murah akan menjadi agenda rutin setiap tahun Pemkab Bogor yang digelar setiap bulan di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.
Sehingga, kegiatan GPM ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat serta mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). GPM juga akan menjadi agenda bulanan hingga tahun 2030.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Ketua dan anggota DPRD Kabupaten Bogor yang telah mendukung program ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Dan saya tegaskan sekali lagi, bahwa GPM merupakan salah satu solusi yang kami terapkan untuk mengendalikan harga bahan pokok di Kabupaten Bogor,” tambahnya.
Selain menekankan kegiatan GPM, kedepannya Pemkab Bogor juga akan mengevaluasi keberadaan toko-toko modern di wilayah Kabupaten Bogor. “Saya ingin Pemkab Bogor bermitra dengan toko-toko modern agar menyediakan etalase khusus untuk produk UMKM lokal,” ucapnya.
Selain itu, Pemkab juga berencana menetapkan harga standar kebutuhan pokok guna menjaga keseimbangan harga di pasaran. “Kita berharap harga kebutuhan pokok tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat, khususnya menjelang hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri,” tegasnya.
Dari pantauan di lapangan, Bupati Rudy hadir bersama Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Asisten Administrasi Ade Jaya Munadi, para Staf Ahli Bupati, Kepala Perangkat Daerah, Kepala BUMD, Camat Leuwiliang, serta Ketua TP PKK, Ketua DWP, Ketua IWAPI, dan Ketua Kadin Kabupaten Bogor. (Cok)
